Cari Blog Ini

Selasa, 21 Desember 2010

Renstra PKS Manggarai Barat

Musyawarah Daerah ke -2 Partai Keadilan Sejahtera sudah usai. Akan tetapi, bagi PKS MUSDA bukanlah ajang untuk bermewah-mewah ataupun berpesta pora. Dari MUSDA kita akan merencanakan dakwah kita untuk lima tahun kedepan, mengevaluasi kerja-kerja apa yang sudah kita lakukan sebelumnya. Sekaligus menetapkan target-target internal maupun eksternal hingga tahun 2015. Rencana Staregeis kemudian kita sebut dengan Renstra mempunyai arti penting bagi sebuah gerakan dakwah. Ia adalah harapan, mimpi kita masa depan atau semacam bayangan hasil yang ingin kita capai di masa mendatang. Tanpa renstra , para kader partai pada semua level struktur akan bingung dan bertanta-tanya “kita hendak ke mana ?. Jadi, dengan menetapkan renstra ini, kita memiliki arah yang jelas, semacam kompas penunjuk arah terhadap sasaran yang hendak dicapai.

Setidaknya PKS Manggarai Barat, memiliki dua Renstra besar atau cita-cita besar yang hendak di capai. Ia adalah cita-cita Dakwah dan cita-cita Politik. Pertama cita-cita dakwah, PKS bukan sekedar partai politik an sich. Akan tetapi, pada saat yang sama ia juga adalah partai dakwah, di mana ruang lingkup gerakannya lebih luas dari sekedar partai politik. Dakwah pada hakekatnya adalah mengajak manusia untuk berbuat baik, serta berupaya semaksimal mungkin untuk mencegahnya dari perbuatan tidak baik. Hasil dari dakwah itu diharapkan akan terbentuk keshalehan individu dan pada gilirannya akan terbentuk keshalehan sosial. Atau ada semacam perubahan dari kebaikan perseorangan menjadi kebaikan kolektif . Namun demikian, untuk mewujudkan perubahan dimaksud, kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk mengekskusi dakwah itu dalam tindakan nyata. Dan yang harus di pahami oleh semua kader PKS pada semua level struktur adalah bahwa, bagi PKS berpolitik adalah dalam rangka menunjang ibadah kita kepada Allah SWT. Dan dalam ibadah, yang paling penting bukanlah hasil yang ingin di dapatkan, melainkan pada proses yang kita jalani apakah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya atau tidak.

Kedua adalah cita-cita politik. Amanat Muswil ke-2 PKS NTT, dan diperkuat dengan rekomendasi politik PKS Manggarai Barat pada MUSDA beberap waktu lalu, PKS Manggarai Barat harus mampu menghantarkan 3 kader terbaiknya untuk duduk di kursi legislatif pada pemilu 2014 mendatang. Cita-cita itu mungkin sedikit ambisius, atau mungkin saja ia merupakan cita-cita yang teramat realistis. Terlalu ambisius karena memang mesin partai selama ini, tidak dapat bekerja maksimal, ia hanya bekerja menjelang suksesi pemilu dan pemilukada. Pemberdayaan struktrur dan penguatan basis massa masih jauh dari ideal. Cita-cita itu juga bisa di katakan realistis bahkan sangat teramat realistis, karena memang jumlah wajib pilih muslim di Manggarai Barat hampir 22.000, dan idealnya memang dari jumlah wajib pilih itu, umat Islam mampu menghantarkan 6 atau 7 kader terbaiknya untuk duduk di kursi DPRD. Persoalannya kemudian adalah berapa jatah PKS dari jumlah kursi itu ?.

Untuk menunjang dua cita-cita besar di atas, setidaknya PKS Manggarai Barat harus membangun organisasi dakwah yang kuat dan profesional sebagai tulang punggung dakwah , dan juga membangun basis politik yang luas dan merata sebagai kekuatan pendukung partai. Kalau dakwah bersifat elitis-eksklusif maka basis poltik bersifat masif dan terbuka. Kalau basis dakwah berorentasi pada kualitas maka basis politik berorentasi pada kuantitas. Kalau dakwah dibentuk melalui rekrutmen kader yang selektif, maka basis politik dibentuk melalui opini publik. Kalau kader dakwah di bentuk melalui tarbiyah dan proses pengkaderan yang matang maka basis politik di bentuk melalui media massa dan tokoh publik. Begitulah menciptkan sinergi antara dakwah dan politik, antara kualitas dan kuantitas. Keduanya mempunyai peran yang sama-sama strategis

Dan oleh karenanya, indikator keberhasilan dari dua cita-cita besar itu antara lain adalah, adanya transformasi diri dan transformasi struktural dari kader partai atau adanya perubahan cara pandang yang benar dalam memandang PKS serta mampu menata organisasinya secara profesional. Di samping itu, indikator keberhasilannya juga dapat di lihat sejauh mana proses kaderisasinya sehingga terbentuk beberapa binaan dan kelompok haloqah sehingga dapat melahirkan kader-kader yang tidak hanya menambah secara kuantitas, tapi juga terciptanya kader yang memiliki kualitas yang handal. Di samping itu, indikator keberhasilannya adalah terbentuk 75 % struktur DPC dan terbentuknya 75 % struktur DPRa pada basis-basis muslim. Dan yang lebih jauh dari itu adalah, PKS mampu menghantarkan tiga kader terbaiknya untuk duduk di kursi legislatif pada pemilu 2014 mendatang.

Tidak ada komentar: