Cari Blog Ini

Senin, 27 September 2010

Perubahan Memang Bermula dari Perubahan Cara Berpikir

Perubahan memang bermula dari perubahan cara berpikir, cara memandang persoalan dengan tepat, dan tentu objektif. Perubahan cara berpikir, akan berputar kencang mewujud menjadi perubahan perilaku, sikap dan nilai. Cara pandang yang luas, luwes dan dinamis, akan melahirkan sikap dan prilaku yang elegan dan terbuka. Terbuka menerima segala perbedaan. Perbedaan bukan untuk di benturkan, tapi ia adalah dinamika dan warna social pluralistis yang akan menambah wawasan pengetahuan kita. Itulah perubahan, jika ia lahir dari akal-akal cerdas, akan membuahkan karya-karya besar. Pun sebaliknya.

Cara berpikir yang salah, picik, sempit, inclusive dan menutup diri, akan melahirkan sikap egois, merasa diri yang paling benar, merasa golongan atau kelomponya yang palin hebat, serta tidak mampu menata perbedaan menjadi rahmat. Cara pandang seperti ini, tak ubahnya seperti katak dalam tempurung. Sehingga benarlah yang ungkapkan Bung Karno “ Zaman besar telah lahir, tapi ia dihidupi oleh otak-otak kerdil”. Itulah logikan perubahan

Saya terlalu yakin dan percaya bahwa, jika umat Islam Manggarai Barat ingin melakukan akselerasi perubahan, dalam mewujudkan kebersamaan, kesatuan pandangan dalam memandang persolan umat. Maka, cara yang segera di lakukan adalah reformasi cara berpikir dalam memandang persoalan umat.Simpul-Simpul Islam harus bergerak cepat, untuk merangkul para pemikir-pemikir Islam Manggarai Barat, baik yang di perantuan maupun yang ada di daerah, untuk melakukan konsolodasi berpikir dalam kerangka menyatukan persepsi, membuka tabir persoalan umat, dan dengan segera mencari solusi alternative atas berbagai persoalan yang meliliti umat Islam Manggarai Barat.Sudah bukan saatnya lagi berpikir sempit, mementingkan diri, komunitas, golongan atau kelompok.

Sudah bukan waktunya lagi merasa diri, komunitas, golongan atau kelompoknya yang paling hebat dan benar. Sudah bukan zamannya lagi berpikir sempit, karena ia akan melahirkan karya-karya kerdil, yang tak akan pernah di rekam oleh tinta sejarah. Sudah saatnya kita, merapatkan shaf, merapikan barisan, memperkuat tali silaturahim, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah yang benar-benar di bangun atas dasar persamaan aqidah dan manhaj.

Tidak ada komentar: