Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Juli 2011

Kredibiltas Pemimpin

Jendral besar Sudirman adalah orang yang tepat dan layak untuk di sebut pahlawan, sehingga tidak salah kalau bangsa ini menyematkan pahlawan baginya. Kepemimpinanya yang integratif, membuatnya di senangi kawan di segani lawan. Ia sangat bersahaja dan juga rendah hati. Ia adalah konseptor cerdas, motivator sejati, dan juga juga ekskutor ulung. Setidaknya dalam hemat saya, inilah yang membuat kepemimpinannya kuat. Di tengah kondisi fisiknya yang lemah, Ia tetap lantang bersuara di medan pertempuran meski harus keluar masuk hutan belantara, dan juga tetap bersuara tegas di meja perundingan.

kita tentu berharap bahwa tipe pemimpin, seperti jendral besar Sudirman, hadir di Manggarai Barat. Pemimpin yang tidak hanya memiliki gagasan-gagasan yang cemarlang, tapi juga ia mampu mengawal gagasan-gagasannya. Dan pada saat yang sama, ia juga mampu mengekskusi gagasan-gagasannya dalam realitas kehidupan. Layaknya Jendreal besar Sudirman, ia tidak hanya ahli strategi perang, tapi ia juga harus naik turun gunung untuk bertempur melawan penjajah. Pekerjaan-pekerjaan besar itulah yang membuat namanya besar.

Kredibiltas seorang pemimpin setidaknya dapat di ukur dari adanya keselarasan kata dan perbuatan. Kualitas seorang pemimpin juga dapat di lihat sejauh mana ia mampu mengekskusi ide dan gagasannya dalam realitas kehidupan. Kita tidak dapat berharap banyak dari tipe pemimpin yang pandai berbicara namun gagap dalam bertindak. Pemimpin yang didambakan sebetulnya adalah pemimpin yang memiliki visi kuat dan kemauan keras untuk mengawal dan mengekskusi gagasan-gagasannya. Sehebat apapun gagasan kalau tidak dikawal dan diekskusi, gagasan itu akan menjadi liar dan sia-sia. Dan kalau gagasan sudah liar, ia akan menjadi senjata makan tuan. Karena tidak sejalanya gagasan dengan perbuatan. Kalau dalam konteks politik ia tidak akan di percaya rakyat dan tentu tidak akan di pilih lagi dalam pemilu.

Kita semua mempunyai peluang yang sama untuk menjadi pemimpin besar. Yang terpenting dari itu adalah, kita harus mampu menghadirkan inovasi –inovasi ide, gagasan-gagasan kuat, konsep-konsep jenius. Tidak hanya sampai di sini, kitapun harus mampu mengawal dan mengekskusi ide-ide, gagasan-gagasan dan konsep-konsep itu, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.