Cari Blog Ini

Kamis, 24 Juni 2010

Pemilu Kada MABAR : Pertarungan Ideologi

Perubahan-perubahan besar bermula dari mereka yang terus berbuat dan berpikir dengan tanpa mengenal kata putus asa. Mereka terus terlarut dalam mimpi-mimpi masa depan mereka. Meraka tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, akan tetapi mereka terus berbuat untuk orang banyak, mereka terus memproyeksi perubahan masa depan. Bagi mereka perubahan adalah keniscayaan yang harus terus di kawal, diperjuangkan untuk menjadi realita. Itulah yang terjadi ketika saya dan beberapa teman DPP PKS Manggarai Barat bertemu dengan keluarga perantau Muslim di Yogyakarta. Ada semacam kegelisahan bersama akan kondisi umat Islam di Manggarai Barat pasca Pileg dan Pemilu Kada. Kegelisahan ini lebih dikarenakan kondisi umat Islam yang belum memahami akan kepemimpinan umat.

Diskusipun di gelar, dengan menghadirkan tokoh-tokoh Muslim dan generasi muda perantaun di Yogyakarta. Yang mewakili generasi tua ada Sayun, M.Si, yang kini menjadi anggota DPRD Provinsi DIY, Saidin, M.Si sesepuh masyarakat Manggarai Barat di Yogyakarta, juga ada Ardi Sehami, S.Ag salah seorang pengusaha sukses di Yogyakarta. Generasi muda di wakili Sabarudin Hamto, Hatta Nasrullah, Nasrudin, Tan Akbar dan beberapa generasu muda yang lainnya. Sementara DPD PKS Manggarai Barat di wakili Ketua DPD PKS Manggarai Barat Umar Said, S.Pt, Sekertarisnya Andi Mamma, A.Md dan saya sendiri Sumardi, S.Pd Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi DPD PKS Manggarai Barat

Pemilu kada memang sudah usai, namun menyisahkan banyak pertanyaan dan teka-teki bagi umat Islam. Pertanyaan dan teka-teki ini begitu kuat dalam setiap benak peserta diskusi. Pertanyaan tersebut terakumulasi dalam sebuah kalimat “BELUM BERSATUNYA UMAT ISLAM”. Belum bersatunya umat Islam tentu dengan berbagai variable yang melekat padanya. Setidaknya dalam Pemilu Kada 2010, H. Abdul Asis, S.Sos calon wakil Bupati Manggarai Barat yang merupakan reperesentatif umat Islam, yang bergandengan dengan Drs. Antony Bagul Dagur, M.Si.

Belum bersatunya umat Islam dalam memilih pemimpin yang se aqidah, lebih disebabkan karena lemahnya aqidah dan pemahaman umat tentang Islam. Islam bagi mereka hanyalah ibadah ritual semata, seperti shalat, puasa, zakta dan haji. Islam yang komperhensif,kaffah, Syamil Mutakammil belum menjadi ruhiyah aktivitas aqidah dan ibadah mereka. Aqidah yang di anut masyarakat masih hanya sekedar simbolis, keyakinan itu belum menyatu dalam bentuk tindakan nyata, ketika memilih pemimpin. Di samping persoalan lemahnya aqidah dan pemahaman tentang Islam, terbentang di hadapan mata, bahwa sumber daya umat Islam masih rendah, terutama di daerah pesisir dan kepulauan. Kondisi ini menyebabkan mereka rela menjual suaranya dengan rupiah.

Adalah tugas besar kita semua untuk memberikan pemahaman Islam yang kaffah kepada umat Islam di Manggarai Barat. Tugas berat ini, tidak hanya di embankan kepada para politisi Islam. Tetapi ia merupakan tugas yang diembankan kepada Ormas-Ormas Islam, Akademisi Islam, Mahasiswa Islam. Dan yang tak kalah penting adalah peran keluarga perantau Muslim asal Manggarai Barat untuk memberikan doktrin Islam kepada masyarakat Islam di Manggarai Barat. Kita hendaknya harus mampu menjadi Da’I dan Da’iyah yang terus berdakwah untuk membangunkan umat Islam dari tidurnya yang panjang. Pileg dan Pemilu Kada kemarin cukup untuk menjadi pelajaran bagi Umat Islam Manggarai Barat.

Senin, 21 Juni 2010

Sejenak Bersama Anis Matta

Saya mungkin tidak sendirian, ada begitu banyak orang diluar sana , mereka mungkin ratusan , ribuan bahkan jutaan orang, yang mengagumi karya-karya monumental Anis Matta. Ceramah-ceramahnya sangat menggugah perasaan dan pikiran bagi mereka yang terus menyelami lautan pengetahuannya. Anis Matta bukan hanya seorang Pilitisi yang berpiawai, ia juga seorang Mubaligh, motivator yang mampu menjadi inspirator keteladanan, bagi mereka yang pernah mendengar ceramah-ceramahnya. Anis Matta begitu fenomenal, Ia juga bukan hanya orator ulung yang mampu menyihir para pendengarnya. Tetapi, ia juga adalah penulis produktif, yang karya-karyanya banyak di minati banyak kalangan.

Sesuatu yang mungkin sungguh luar biasa bagi orang seperti saya, bisa bertemu dan bertatap muka dengan tokoh sekaliber Anis Matta. Anis Matta adalah tokoh idola saya semenjak mahasiswa. Dan hingga kini, saya terus haus akan karya-karya khasnya. Ingin rasanya hati dan persaan ini terus menyelami lautan samudra pengetahuan Sekjen PKS tersebut.

Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya semenjak mahasiswa untuk bertemu dengan Anis Matta. Hal ini bukan karena tidak adanya hasrat kemauan untuk bertemu dan bertatap dengannya. Tetapi ini lebih karena Anis Matta adalah seorang tokoh yang pemikiran-pemikirannya mewarnai lintasan pemikiran nasional dan bahkan internasional. Tidak hanya itu, dalam lerung hati yang paling dalam serta sempat terlintas dalam pikiran saya, Apa iya ya… , orang kecil seperti saya, yang hidup di pelosok desa memungkinkan untuk bertemu dengan Anis Matta yang tinggal nun jauh di Jakarta sana.

Manusia boleh memiliki banyak rencana, tapi Allah pun juga punya rencana, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah. Adalah scenario Allah yang telah mempertemukan saya dengan Anis Matta, saat saya menghadiri Acara MUNAS PKS II yang berlangsung di Hotel Ritch Carlton Jakarta. Pertemuan dengannya bukan merupakan kebetulan semata, tetapi pertemuan ini adalah adanya campur tangan Allah.

Sebagai kenang-kenangan pertemuan sesaat dengan sang idola, yang mungkin agak sulit bagi saya untuk melupakannya, dan karenannya pertemuan tersebut adalah pertemuan yang sungguh luar biasa, dan mungkin fenomenal. Saya memintannya untuk berpose bersamanya. Sungguh kebanggan yang luar biasa bagi saya, bertemu, bersalaman, dan sedikit berbicara serta berpose bersama orang seperti Anis Matta.

Hidayat Nurwahid Dalam Kenangan

Tutur katanya penuh santun serta syarat dengan makna, ia begitu ramah saat berjumpa dengan siapa saja. Untaian kata-katanya terlihat jelas bahwa, yang disampaikannya adalah perasaan dan tenaga jiwa yang memang lahir dari hati yang bersih. Siapa saja yang berjumpa dengannya akan memberikan kesan yang mendalam akan kesederhanaan dan kesehajaannya. Sesedarhana dan sesahaja penampilan dan pembawaannya. Itulah kesan dari seorang Hidayat Nurwahid, saat pertama kali saya berjumpa dengannya di Hotel Ritch Carloton Jakarta, saat menghadiri MUNAS II PKS. Sebuah pertemuan yang amat fantastis bagi seorang seperti saya yang datang dari pelosok desa.

Mungkin saya dan juga kebanyakan peserta MUNAS melihat mantan ketua MPR itu melalui Televeisi, serta membaca pemikiran-pemikirannya melalui buku dan mass media. Saya juga yakin dan sadar bahwa saya dan beberapa teman-teman peserta MUNAS tidak di kenal sama sekali oleh Hidayat Nurwahid. Ia mungkin hanya tau bahwa, saya dan teman-teman yang lainnya adalah kader PKS yang mengahadiri acara MUNAS. Tetapi pertemuan pertama yang saya rasakan adalah seolah , saya dan Hidayat Nurwahid kawan lama yang sudah lama tak berjumpa.

Ia begitu ramah, menyapa semua orang-orang yang datang kepadanya. Ada seorang peserta MUNAS yang menghampirinya, hanya untuk memintanya untuk foto bersama. Ketika ia mendekat Justru Hidayat Nurwahid yang terlebih dahulu menyapanya dengan salam, tidak hanya itu, Hidayat pun menanyakan kabar peserta MUNAS tersebut. Dengan sedikit agak malu, peserta MUNAS menjawab salam sang tokoh. Ia begitu dengan sabar berdiri dengan cukup lama, karena ada banyak peserta MUNAS yang menghampirinya hanya sekedar untuk berpose bersama

Saya sepertinya mimpi bertemu dengan Hidayat Nurwahid. Tetapi, sejanak saya sadar bahwa, memang saya betul-betul bertemu, bersalaman dan foto bersama dengan Presiden PKS yang ketiga tersebut. Hidayat NUrwahid adalah orang yang wawasanya sangat luas, pengetahuannya amat mendalam, yang tidak hanya di kenal didalam negeri akan tetapi pemikiran -pemikirannya juga di akui masyarakat internasional.

Saya mempunyai keyakinan yang cukup kuat, bahwa pertemuan saya dengan Hidayat NUrwahid adalah bukan kebetulan. Tapi ia adalah skenaria Allah. Terima kasi ya Allah, Engkau telah mempertemukan saya dengan seorang pemimpin yang rendah hati, yang mungkin barang langka kita jumpai orang seperti Hidayat di negeri yang bernama Indonesia ini.

Jumat, 11 Juni 2010

Saatnya yang Muda Berbicara

Dalam sebuah pidatonya yang cukup fenomenal dan direkam oleh tinta sejarah perjuangan bangsa Indonesia Bung Karno sang Tokoh Proklamator RI pernah mengatakan “ Bawakan saya sepuluh orang pemuda niscaya saya akan mampu menggoncangkan dunia “
Munculnya harapan terkait tokoh muda untuk memegang tongkat kepemimpinan tidak terlepas dari adanya isu pembahuruan. Sepertinya masyarakat sudah jenuh dengan figure lama (status quo). Mereka merasa pergantian pemimpin dari tahun ke tahun sudah jumud dan membosankan, mereka butuh penyegaran. Kejenuhan ini memutar orentasi kepercayaan mereka untuk mencoba mencari pemimpin alternative. Disaat yang tepat munculah tokoh muda yang enerjik yang akhirnya menjadi tempat berlabuh harapan dan mimpi besar akan perubahan. Pemimpin muda yang enerjik tidak akan pernah muncul tanpa adanya ruang dan kesempatan yang panjang yang diberikan kepada tokoh muda.
Banyak wacana yang mempertanyakan kepemimpinan generasi muda terkait kemampuan mereka. Argumentasi yang sering dipakai adalah kalau figur lama saja belum mampu menyelesaikan masalah yang pelik apalagi mereka yang masih miskin pengalaman dan baru saja menjadi pemimpin. Namun demikian tidaklah arif, sekiranya wacana itu justru berputar lebih kencang, dari pada pemberian kesempatan dan dukungan pada generasi muda itu sendiri untuk membangun dan memimpin. Pemberian kesempatan adalah solusi yang tepat dan patut dilakukan sebagai upaya bersama membangun motivasi tokoh muda, untuk berkarya dari pada debat kusir masalah kemampuan yang tak lebih justru malah menjatuhkan mental dan menteror generasi muda secara psikologis.
Kesadaran akan perlunya daerah dan bangsa ini mulai percaya dan memberi kesempatan tokoh muda untuk memimpin harus mulai dibangun. Pemuda harus diberikan kesempatan dalam merealisasikan idealismenya terhadap perbaikan lingkungan strategis yang melingkupinya. Dan disinilah peran nyata tokoh muda sebagai agen perubahan social. Selama yang ini terjadi adalah munculnya psimisme pada tataran elit lama akan kemampuan kepemimipinan muda. Jadi, persoalanya bukan pada masalah kemampuan dan keunggulan dari tokoh muda untuk memimpin. Namun, lebih dari pada tidak diberikannya pilihan yang luas kepada public secara konsisten untuk memilih tokoh muda sebagai pemimpin. Untuk menjawab teka-teki dari generasi status quo, pemuda harus mampu memberikan jawaban empiris intellectual secara rill. Pemuda harus mampu menjadi dinamiator di tengah masyarakat dan menjadi motivator bago orang-orang disekitarnya

Oleh : Sumardi, S.Pd
Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi
DPD PKS Manggarai Barat

Kita Harus Ciptakan Sejarah Masa Depan Kita

Kalau sejarah di identikkan dengan masa lalu yang di kenang oleh orang-orang masa kini, maka saatnya sekarang kita harus mampu menciptakan sejarah masa depan kita, untuk kemudian dikenang oleh generasi mendatang atau generasi sesudah kita. Selama ini mungkin kita hanya menjadi pembaca sejarah yang amat cerdas, maka sudah saatnya kita harus menjadi actor sejarah, kita harus mampu mengerahkan segala potensi yang kita miliki untuk menjadi pelaku sejarah.
Mungkin kita bertanya, peristiwa apa yang hendak kita cipta sehingga memiliki nilai sejarah yang amat monumental di masa mendatang ?. Tentu peristiwa yang hendak kita cipta adalah peristiwa yang memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita , serta turut memberikan kontribusi bagi peradaban masa depan dengan rentetan peristiwa yang sengaja kita buat masa kini. Sehingga benarlah apa yang di sabdakan Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadistnya “khairunnas anfa’uhum linnas” sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi yang lainnya. Hanya mereka yang memiliki ide-ide besar dan gagasan-gagasan besar yang akan bertahan dalam pergulatan sejarah, bukan meraka yang mambawa gagasan-gagasan kerdil yang dapat lenyap dalam lintasan sejarah.
Setiap zaman ada pahlawannya, setiap masa ada pembuat-pembuat sejarah. Sayyid Quthb rela mati di tiang gantung hanya untuk mempertahankan kebenaran di depan penguasa tiran, sehingga kemudian ia di kenang sebagai ideolog dan peletak pertama gerakan pembaharuan Islam abad 20, pemikiran-pemikirannya masih relefan dan menjadi refrensi kaum intellectual masa kini. Bung Karno dalam berbagai pidatonya mampu memberikan spirit semangat yang menggelora kepada bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan yang merupakan hak asasi setiap anak bangsa, hingga akhirnya 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang berdaulat. Bung Karno adalah pahlawan pada masanya, sehingga ia di kenang dengan Bapak Proklamator. Tidak hanya Bapak Proklamator sejarah menyematnya, karena pemikiran-pemikirannya yang amat cerdas, cemeralang dan revolusioner, sehingga sejarah masa kini pun menyebutnya dengan Bapak Revolusi. Dan sejarah adalah rentetan peristiwa masa lalu yang di kenang oleh orang-orang masa kini.

Oleh : Sumardi, S.Pd
Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi
DPD PKS Manggarai Barat

Rabu, 09 Juni 2010

Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu Kada MABAR Menalan Korban

Pagi (9/6/2010) suasana kota Labuan Bajo nampak cerah, secarah harapan masyarakat bahwa pesta demokrasi yang baru di gelar (3/6/2010) dapat berlangsung aman, damai, jujur dan adil serta dapat memilih pemimpin yang memberikan Inspirasi keteladanan bagi yang di pimpinnya. Adalah pemandangan umum di pagi hari di Labuan Bajo. Lalu lalang anak sekolahan dan para pegawai kantor memadati jalan-jalan utama Kota Labuan Bajo. Sekitar pukul 09.00 WITA. Sejumlah massa yang menamakan diri gabungan dari tujuh paket peserta Pemilu Kada, mulai berdatangan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Mereka merapat dan mendekati Aula Youth Center, tempat KPU Manggarai Barat melakukan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kada. Sementara itu, sejak pagi sejumlah aparat kepolisian dan Brimob dengan senjata lengkap sudah berjaga-jaga di sekitar Aula Youth Center. Pantuan kami, puluhan intel yang berpakain premanpun berkeliaran memantau jalannya aksi. Pada saat yang sama pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang hendak masuk ke Aula Youth Center mulai di perketat di pintu gerbang. Hanya KPU, PPK, Wartwan dan saksi dari delapan paket yang diizinkan masuk untuk menyaksikan rekapitulasi penghitungan suara. Sekitar pukul 11.00 WITA, panas mentari pun mulai naik. Orasi-orasi para demonstran pun turut panas. Massa mendesak KPU Manggarai Barat agar proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kada di tunda. Karena mereka menilai adanya indikasi kecurangan di sejumlah Desa Kecamatan Sanonggoang yang harus segera di selesaikan.
Sekitar pukul 11.30 WITA, massa aksi sudah tidak sabar lagi untuk merangsek masuk menemui KPU untuk membawa aspirasi mereka. Aksi saling dorong antara massa dengan aparat kepolisian tak terhindarkan. Lemparan batu dan kayu dari demonstran terbang bagai burung yang menyergap mangsanya. Merasa terkena lemparan batu, aparat kepolisian memberikan tembakan peringatan. Namun demikian tidak indahkan para demonstran, kondisi ini membuat polisi mengarahkan senjatanya kearah demonstran. Dan dalam hitungan detik Laus salah seorang demonstran tersungkur terkena peluru.
Laus, mungkin tidak pernah berpikir kalau dirinya tertembak diterjang peluru aparat kepolisian, saat dirinya dan teman-temannya melakukan aksi demonstrasi di depan Aula Youth Center Labuan Bajo . Nasib naas benar-benar datang menimpanya. Sebuah peluru keangkuhan kekuasaan aparat menerjang nyasar menyarang dibagian belakang pahanya. Darah begitu mengalir deras dari pahanya, semua orang saat itu terkesima dan terlarut kesedihan melihatnya. Dan anehnya, aparat kepolisian tidak menghantarnya ke Rumah Sakit terdekat. Seolah memberi kesan Rasain lho, terkena peluru gue. kemudian ia di gotong oleh teman-temannya ke rumah sakit Labuan Bajo untuk mengangkat peluru yang menyarang di pahanya. Hanya air mata yang mengalir membasahi pipi orang-orang disekitarnya. Aksi demonstrasi merupakan salah satu bentuk ekspresi mengemukakan pendapat yang di atur dalam ketatanegaraan Indonesia. Laus dan ratusan temannya datang menyampaikan pendapat dan hanya meminta KPU Manggarai Barat agar proses rekapitulasi penghitungan suaraf tunda, karena mereka menilai adanaya indikasi kecurangan yang mencedrai proses demokrasi di Manggarai Barat.

Semua kita barangkali berpikir, Laus adalah korban keganasan para elit politik yang memperebutkan tahta kekuasaan di Manggarai Barat. Laus hanya datang dari kampung nun jauh di sana, Pacar Kecamatan Macang Pacar ke Labuan Bajo yang tidak tau apa-apa. Mungkin ia di iming-imingi janji manis para politisi yang barangkali tidak mau mengakui kemenangan orang lain dan mencari-cari kesalahan rival politiknya. Sikap para politisi busuk seperti ini tentu belum matang dalam berpolitik.

Tidak hanya massa di luar Aula Youth Center yang panas. Beberapa saksi paket di dalam ruangan rapatpun rebut tak terkendalikan. Saksi meminta agar penghitungan suara pemilu kada di pending, karena adanya indikasi kecurangan. Adu jotos antara penyelenggara pemilu dengan saksi tak terelakkan. Karena kondisinya sudah kacau, pihak KPU menskorsing sidang hingga lima kali. Dan akhirnya sekitar pukul 15.00 WITA rekapitulasi penghitungan suara baru dimulai.
Siapapun yang terpilih dialah pemimpin kita, pemimpin yang dikehendaki rakyat melalui proses yang mungkin sedikit agak demokratis. Semua kita berharap bahwa pemimpin Manggarai Barat hendaknya menjadi Inspirator keteladanan bagi yang di pimpinnya bukan inspirator provokator.

Perolehan Suara Pemilu Kada Kabupaten Manggarai Barat
No PAKET PEROLEHAN SUARA PER KECAMATAN
1 PANJI 3.225
2 FIVA 29.401
3 MASHUR 12.968
4 YES 11.117
5 SAR 2.435
6 PALMA 3.243
7 DAMAI 14.863
8 GUSTI 34.972
SUARA SAH 112.284
Sumber : KPU Manggarai Barat

Oleh : Sumardi, S.Pd
Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi
DPD PKS Manggarai Barat - NTT

Minggu, 06 Juni 2010

Apakah SAYA Seorang Muslim ?

Saudaraku,
Pengakuan sebagai seorang Muslim bukanlah klaim terhadap identitas, bukan pula klaim terhadap pewarisan dan penampilan. Ia adalah komitmen untuk menjalankan seluruh nilai-nilai luhur ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan. Muslim yang diharpkan adalah mereka yang tidak hanya meyakini dengan hati akan kebenaran Islam, dan bukan juga yang pandai beretorika mengucapkan kebenaran Islam dengan lisan, akan tetapi Muslim sejati yang di inginkan Islam adalah mereka yang mampu mengaplikasikan ajaran Islam dalam setiap gerak dan detak nafas mereka. Lalu, Seperti apakah untuk menjadi Muslim yang Ideal ? Menurut Fathi Yakan dalam Bukunya Komitmen Muslim Sejati, Muslim yang ideal adalah mereka yang mempunyai Aqidah yang kokoh, Ibadah yang baik dan memiliki akhlak yang bagus. Ketiga unsur menjadikan Muslim Ideal menjadi Inspirator keteladanan bagi orang-orang disekitarnya.

Saudaraku,
Rasulullah Muhammad SAW pada fase awal dakwahnya di Mekkah. Beliau menekankan dakwahnya pada masalah Aqidah . Tauhid dalam konsep ajaran Islam merupakan fondasi dasar bangunan ke Islaman sesorang. Kita harus yakin dengan penuh kesadaran bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah, serta yakin pula bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah
Ibadah dalam pandangan Islam adalah puncak ketundukan dan kepatuhan kepada Allah. Ibadah yang benar yang dapat diterima Allah adalah ibadah dengan niat yang ikhlas serta ibadah yang di lakukan adalah sesuai dengan perintah Wahyu.
Salah satu operasionalisasi ajaran Islam adalah terbentuknya karakter yang dalam bahasa agamanya adalah akhlak. Mengislamkan akhlak substansinya adalah operasionalisasi dari aqidah dan ibadah yang kita lakukan. Akhlak yang baik tentu buah dari keimanan kita kepada Allah, sebagai hasil dari ikhtiar aqidah dan ibadah kita.
Saudaraku,
Masihkah kita mengaku diri sebagai seorang Muslim ?, Masihkan kita bangga dengan Identitas ke Islaman kita ?, Masihkan kita Percaya kepada Allah dan Rasul-Nya sementara gaya hidup kita masih jauh dari petunjuk Wahyu-Nya?
Ya Allah hanya kepada Mu kami bersimpuh, memohon dan berharap
Sekirannya Engkau mengampuni segala Dosa ,Kesalahan dan kekhilafan kami

Oleh : Sumardi
Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi
DPD PKS Manggarai Barat

Yang diharapkan dari Pemimpin Terpilih MABAR


Proses pemilu Kada Manggarai Barat sudah usai, siapapun yang terpilih dialah pemimpin kita, pemimpin yang dikehendaki rakyat melalui proses yang cukup demokratis. Ditanganyalah tumpahan harapan rakyat, di pudaknyalah amanah rakyat di emban. Rakyat tentu tidak berharap banyak, rakyat tidak mempunyai cita-cita yang amat muluk, hanya satu kata yang terus menggema dalam lerung batin rakyat adanya perubahan dalam hidup mereka. Perubahan yang di harapkan adalah adanya perubahan kebijakan (pro rakyat) yang berpihak kepada kepentingan mereka, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini. Rakyat tentu berharap bahwa pemimpin yang terpilih hendaknya menjadi inspirator keteladanan bagi yang di pimpinnya. Keterpaduan antara nilai-nilai luhur keagamaan dan profesionalisme harus menjadi ruh kepemimipinnya. Dia harus mampu melawan nafsu keserakahan. Ada begitu banyak pemimpin yang kalah dan bahkan gagal dalam melawan nafsu keserakahannya, sehingga akibatnya mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan kehendak nafsunya. Praktek KKN merupakan salah satu contoh nafsu keserakahan kekuasaan. Dia harus tahu dan sadar bahwa pemimpin adalah melayani bukan di layani. Mental pejabat yang selalu di layani harus segera berakhir, sudah saatnya pemimpin harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyatnya. Karena rakyatnyalah yang telah menghantarnya menjadi pemimpin. 
Oleh : Sumardi
Ketua Bidang Dakwah dan Kaderisasi 
DPD PKS Manggarai Barat