Cari Blog Ini

Minggu, 03 Oktober 2010

Andai Saja Simpul-Simpul Kekuatan Umat MABAR Kompak ?

Kalau saja simpul-simpul kekuatan Umat Islam Manggarai Barat, bekerja maksimum untuk sebuah proyek peradaban persatuan umat. Kalau saja simpul-simpul itu, tidak merasa kelmpoknya yang paling hebat. Dan kaalu saja simpul-simpul kekuatan umat itu, bekerja dan berkarya menurut bidang garapannya masing-masing. Yakinlah bahwa, persoalan sebesar apapun yang di hadapi umat Islam Manggarai Barat, akan dapat terselesaikan dengan baik. Tentu dengan kerja keras, kerka cepat dan kerja tuntas.

Kita punya MUI, ia adalah simpul kekuatan umat yang sangat strategis untuk membangun persatuan umat. Jika ia bekerja maksimal,maka ia akan mampu merekatkan keretakan umat yang mungkin saja selama ini terjadi. Kita juga punya LPTQ, ia adalah lembaga yang mewadahi pengembangan tilawatil qur’an. Semua kita tentu berharap bahwa, alqur’an bukan hanya sekedar bacaan untuk kemudian di lombakan. Tapi, ia adalah petunjuk yang dapat mengarahkan umatnya menajadi umat yang hanif, takut akan kebeseran Allah.

Kita juga punya Muhammadiyah, ia adalah simpul kekuatan umat yang kalau saja, ia terus melakukan pembinaan umat melalui lembaga pendidikan yang ia dirikan, bukan tidak mungkin akan lahir para pemikir-pemikir dan intelektual-intelektual Islam Manggarai Barat di masa mendatang. Kita juga punya Nahdlatul Ulama dan Nahdaltul Wathan, mereka adalah simpul kekuatan umat, yang kalau saja majelis-majelis ta’lim yang mereka dirikan terus mengarahkan umat untuk terus bertaqrab kepada Allah. Maka akan lahir umat-umat yang memahami Islam, yang tidak hanya di ucapkan dengan lisan, tapi ia juga di yakini dengan hati, serta mampu meng-operasionalisasi-kan ajaran islam dalam kehidupan nyata.

Di Manggarai Barat juga punya madrasah-madrasah, ia adalah laboratorium pendidikan yang akan melahirkan cendikiwan-cendikiwan dan pemimipin-pemimpin tangguh di masa mendatang. Dan pada saat yang sama, kita juga punya ikatan Imam dan Khatib se- Manggarai Barat, ia adalah simpul-simpul persatuan yang dekat dengan umat, yang kalu saja ia optimal dalam membimbing, membina dan mengarahkan umat kepada persatuan umat maka, akan terjadi evolusi besar-besar cara berpikir umat Manggarai Barat, dari cara berpikir sempit yang mementingkan diri dan golongan, berubah dan mewujud menjadi cara berpikir terbuka, dan siap menerima segala perbedaan pandangan.

Kita juga punya remaja masjid, namun ia nampaknya mati suri, tak beraktifitas, tapi eksistensi kelembagaanya masih ada. Kalau saja remaja masjid, punya segudang aktifitas yang mengarahkan generasi muda kepada hal-hal yang bermanfaat, yakinlah bahwa tidak ada lagi cerita anak-anak remaja Islam di Manggarai Barat, yang suka hura-hura, yang suka mabuk-mabukan, dan kenakalan khas remaja lainnya. Remaja adalah pusaran energi peradaban, yang tidak hanya fisiknya yang kuat, tapi pemikirannya juga melampaui ketegaran jasadnya. Pisau analisis pemikiranya masih jernih, dan masih bebas dari kepentingan.

Sekali lagi, kalau saja simpul-simpul kekuatan umat tersebut di atas, bekerja dan berkarya menurut bidang garapannya masing-masing, dan terhindar dari penyakit (ashabiyah) merasa diri, kelompok dan golongannya yang paling hebat dan berperan. yakinlah bahwa, cita-cita besar umat Islam Manggarai Barat, untuk mewujudkan kepemimpinan ummat di masa mendatang, pasti akan terrealisasi . Dan sebetulnya, ini hanya masalah waktu. Sekali lagi hanya WAKTU.


Tidak ada komentar: