Cari Blog Ini

Rabu, 02 Februari 2011

Motivasi Mereka Menjadi Aleg

Menjadi Anggota Legislatif (Aleg) nampaknya menjadi dambaan semua orang. Karena begitu banyak fasilitas negera yang diberikan kepadanya. Sehingga tidak heran, ada ratusan bahkan ribuan orang calon orang-orang terhormat tersebut mendaftar pada setiap pemilihan umum. Merekapun hadir dalam pentas kompetisi setiap pemilihan umum dengan disiplin ilmu dan latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda. Dan dari setiap mereka memiliki motivasi yang bervariasi, ada motivasinya ingin menjadi orang terhormat, ingin dikenal orang, menjadi figur publik. Ada juga yang motivasinya untuk mengumpulkan harta sebanyak mungkin, memperkaya diri, keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Saya mempunyai keyakinan yang cukup kuat bahwa, pada saat yang sama masih ada juga orang yang memiliki niat yang baik, komitmen yang luhur untuk menjadi Aleg. Bagi mereka menjadi Aleg adalah tugas mulia dan amanah rakyat yang tidak hanya di pertanggung jawabkan kehadapan rakyat, tapi ia juga akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Orang-orang seperti inilah yang memahami betul apa tugas dan fungsinya sebagai Aleg ketika kelak mereka terpilih.

Ini adalah cerita tentang mereka-meraka yang ingin menjadi Aleg atau cerita mereka-mereka yang belum menduduki kursi panas. Bagi mereka-mereka yang motivasinya harta dan kekuasaan tentu sudah layu sebelum layar terkembang. Dan bisa ditebak, kelak ketika mereka menjadi orang terhormat tidak akan pernah memikirkan rakyat. Tapi bagi mereka yang niatnya baik dan benar, tentu idealita intelektulanya belum teruji menyapa masyarakat dengan realitas intelektualnya. Bisa saja idealismenya tegar bagai karang yang tak terpecahkan gelombang. Atau bisa saja idealismenya terhempas gelombang harta dan kekuasaan.

Lalu bagaimana dengan Aleg kita sekarang, khusunya kader-kader Muslim yang kini diamanahi menjadi Aleg. Akankah mereka terus memperjuangakn kepentingan umat ?. Akankah idealismenya mengakar kuat dalam detak nafas perjuangan mereka ? Ataukah idealisme mereka tenggelam ditelan harta dan kekuasaan. Saya, dan kita semua tentu berharap dan menaruh harapan besar kepada meraka agar mereka terus menyuarakan aspirasi umat, meskipun tantangan yang mereka hadapi teramat berat. Teriring doa kita terus lantunkan, kiranya idealisme mereka tidak luntur lantaran tergoda harta, tahta apa lagi wanita.

Tidak ada komentar: